Mitos ‘Energi Murah’ Batu Bara: Membongkar Subsidi Siluman dan Biaya Eksternal yang Sengaja Disembunyikan dari Publik.

Read Time:1 Minute, 16 Second

Mitos 'Energi Murah' Batu Bara: Membongkar Subsidi Siluman dan Biaya Eksternal yang Sengaja Disembunyikan dari Publik.


Mitos ‘Energi Murah’ Batu Bara: Membongkar Subsidi Siluman dan Biaya Eksternal yang Sengaja Disembunyikan dari Publik

Selama bertahun-tahun, batu bara dielu-elukan sebagai sumber energi murah yang penting bagi pertumbuhan ekonomi. Namun, narasi ini mengabaikan kenyataan pahit di balik harga murah tersebut: subsidi siluman dan biaya eksternal yang ditanggung oleh masyarakat dan lingkungan, bukan oleh produsen.

Subsidi ini datang dalam berbagai bentuk, mulai dari keringanan pajak hingga dukungan infrastruktur yang secara artifisial menurunkan harga batu bara. Di sisi lain, biaya eksternal—seperti polusi udara, kerusakan lingkungan, dan dampak kesehatan masyarakat—jarang diperhitungkan dalam harga jual. Akibatnya, publik menanggung beban sebenarnya dari penggunaan batu bara, sementara keuntungan mengalir ke segelintir pihak.

Jika kita menghitung semua biaya eksternal ini, harga riil batu bara akan jauh lebih tinggi daripada yang terlihat. Studi menunjukkan bahwa biaya kesehatan akibat polusi udara dari pembangkit listrik tenaga batu bara mencapai miliaran rupiah setiap tahunnya. Belum lagi kerusakan lingkungan yang sulit diukur dengan uang, seperti hilangnya keanekaragaman hayati dan degradasi lahan.

Transisi ke energi terbarukan seringkali dianggap mahal. Namun, jika kita memperhitungkan biaya sejati dari batu bara, energi terbarukan menjadi pilihan yang jauh lebih ekonomis dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Investasi di sektor energi terbarukan juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong inovasi teknologi, memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas.

Sebagai konsumen yang cerdas, kita perlu mempertanyakan narasi “energi murah” dan menuntut transparansi dalam perhitungan biaya energi. Platform seperti Mahkota69 dapat menjadi sumber informasi lebih lanjut tentang berbagai isu terkini, termasuk perkembangan di sektor energi.

Saatnya Beralih ke Energi Berkelanjutan

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Grid Sentralistik vs. Jaringan Terdistribusi: Saat Panel Surya di Rumah Anda Menggugat Monopoli Ratusan Tahun Energi Fosil.
Next post Transisi Berkeadilan atau PHK Massal? Peta Nasib Jutaan Pekerja Tambang di Persimpangan Jalan Energi Fosil & Terbarukan.